Home » 2011 » December » 26 » Ekspresi Kebebasan Dimara
2:05 PM
Ekspresi Kebebasan Dimara

Ekspresi Kebebasan Dimara

oleh
Marlina Mahasiswa Sejarah Unnes 2010 

Siapa yang tidak mengenal gambar disamping? Pa-tung pembebasan Irian Barat. Patung yang berdiri megah di lapangan Ban-teng, Jakarta menjadi simbol perjuangan putra pertiwi mewujudkan kebe-basan berupa kemer-dekaan. Freedom yang disimbolkan dari patung ini tercermin pada rantai-rantai yang terputus di kedua kaki dan tangan.

patung dimara

Monumen ini ter-inspirasi dari pah- lawan nasional J.A. Dimara, seorang pejuang tanah Irian Jaya (Ikut Republik Indonesia Anti Nedherland) yang melawan Belanda. Seorang Dimara menjadi salah satu orang yang membantu Komodor Yos Sudarso dalam meracik strategi melawan serangan Belanda. Dan Dimara sendiri merupakan pri-badi yang begitu dekat dengan sang pro-klamator.

Tatkala pawai memperingati HUT RI ke-17, Dimara sehabis dari New York ikut serta dalam pawai dengan menggunakan kostum yang mengekspresikan dirinya. Kostum itu begitu menarik perhatian Soekarno. Kostum dengan pakaian tentara dengan pangkat mayor yang dilengkapi dengan rantai yang terputus di kedua tangan dan kaki. Sebab Dimara memakai kostum tersebut, karena dia ingin menyam-paikan pesan kepada dunia dan Indonesia khususnya bahwa tanah air telah bebas dari penjajahan.

Atas kekaguman Soekarno terhadap kostum tersebut, maka keesokan harinya, Soekarno memanggil Dimara dan memper-tanyakan maksud dari kostum tersebut. Setelah penjelasan Dimara, Soekarno memutuskan perlu adanya monumen yang menunjukkan ekspresi kebebasan rakyat Indonesia dimata dunia. Kemudian baru satu tahun berikutnya, monumen pembebasan Irian Barat berdiri tegak dan diresmikan oleh Soekarno selaku presiden RI serta Ukumbearik sebagai seorang kepala adat dari Wamena.

Monumen ini tidak hanya mencer-minkan kebebasan yang dimiliki rakyat Indonesia, melainkan mengingatkan pada sosok Johanes Abraham . Dimara yang sangat men-cintai tanah air yang memiliki filosofi Fa Ido Ma Ma Idofa, memberi jika menerima, menerima jika memberi. Atau lebih populer dengan istilah take and give. Jadi, sebagai rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan harus dengan sharing pikiran, tenaga, dan pengetahuan untuk membangun bangsa Indonesia.

Views: 1589 | Added by: exsara | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Investigationes
CHARLES S. ANDREWS
3139 Brownton Road
Long Community, MS 38915



+7 495 287-42-34 info@ucoz.com
Mirum
sample map