Berawal dari sebuah kisah panjang dan sebuah perjalanan hidup yang selama ini aku jalani, ada sedikit coretan yang ingin aku tulis disini. Mungkin tulisan ini tidak sekali memiliki arti yang cukup baik, namun tulisan ini adalah tuangan dari sebuah kegelisahanku. Lagi pula sebenarnya aku ingin bercerita langsung kepada teman-teman disekitarku untuk sebuah ungkapan dari diriku. Tetapi susah sekali melakukan hal itu, banyak sekali faktor yang menjadi hambatan melakukan itu. Bisa dibilang juga teman-teman sudah tidak mau memperhatikanku, bukan apa-apa karena mereka juga memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Itulah sedikit alasan yang mungkin menjadikan ungkapan perasan menjadi sebuah coretan yang tidak berguna.

 

Sudah lama aku berjalan sendiri, namun baru kali ini aku mengalami sebuah kesendirian yang sangat meresahkan. Kecemasan dan kegelisahan juga muncul bahkan setiap pejaman mata selalu ingat saat indah bersama kawan-kawan seperjuangan. Dimana dulu kami melakukan suatu perbuatan penuh dengan pertimbangan yang sangat ringan, karena dilakukan bersama-sama. Diantara kawan-kawanku yang pernah hadir dalam hidupku hanya kalian yang sekarang menjadi bagian besar dalam hidupku. Mereka antara lain adalah Nanang Pratmaji bocah kelahiran klaten yang dulu merintis dan mengawali sebuah gagasan mendirikan EXSARA, dia juga adalah orang yang paling pendek diantara yang lainnya. Aris Fajar Yulianto anak kelahiran rembang yang konyol dan kocak dan banyak sekali memiliki nama panggilan seperti "Black", "Coro", "Ketek", "Charli" dan yang terakhir julukan diberikan kepada dia adalah "Alek Dabor" atau Aris Blek Dandang Bocor. Ganda Kurniawan anak asal purbalingga satu-satunya kawan baikku laki-laki yang berbicara ngapak, dia memiliki keunggulan rendah hatinya dan pemurah serta paling sabar diantara yang lainnya. Harry Laksono pemuda yang berasal dari Pekalongan atau yang sering disebut kota batik, dia adalah termasuk golongan orang yang pendiam namun ketika dia berbicara banyak orang yang terpingkal-pingkal karena gaya bicaranya sendiri. Anggoro Alam Setia Budi, dia adalah sahabat baik yang menemani karirku selama ini, dia adalah sosok manusia yang susah ditebak, jadi disini aku tidak bisa bicara banyak tentang dia, namun yang jelas dia adalah orang yang pendiam dan baik hati dan tidak sombong. Wahyu Dwi Ajie atau kami sering menyebutnya dengan julukan "Genjik" bocah kelahiran remabang, dia merupakan bagian yang besar disini memilki motivasi serta mimpi untuk diraih bersama-sama, dia juga orang yang memberikan semangat bagiku untuk berkarya.  Feby Widhi Setio Utomo anak muda kelahiran Temanggung namun sudah lama menetap disemarang, dia memilki potensi tinggi dalam bidang lapangan atau sering disebut dengan spesialis lapangan. Sholahudin Marwan berasal dari Purwodadi, salah satu orang yang siap mengemban dan mampu menjalankan tanggung jawab untuk atau demi kebaikan bersama. Diah Karminah Salah satu dari dua wanita yang juga mepelopori berdirinya EXSARA, pada awalnya aku yakin dia kesasar menggabungkan diri bersama kami, namun hal itu bukan menjadi sebuah halangan untuk mengejar mimpi yang besar, dia adalah anak kelahiran Batang. Yang satu lagi adalah Sri Hartati kerap dipanggil I'i, wanita yang berawakan sadis tetapi kalau kita kenali secara dalam dia adalah orang yang baik hati dan pendiam juga.

 

Mereka semua adalah orang-orang besar, semuanya berbeda tidak ada yang sama namun, karena perbedaan itulah kami dapat bersatu dan bermimpi bersama dan yang akan kami wujudkan mimpi itu. Banyak sekali kisah yang sudah terlewati bersama mereka serta dalam setiap perjalanan memiliki kesan sendiri-sendiri. Dari perjalanan yang pertama mendeklarasikan berdirinya EXSARA di Promasan dan di puncak gunung Ungaran sampai yang terakhir lalu adalah di Grojogan Sewu, Tawangmangu. Meskipun setiap kegiatan salah satu atau beberapa dari mereka ada yang tidak mengikuti namun dukungannya selalu terasa dihatiku.

 

Untuk selanjutnya aku selalu berharap bahwa sejarah yang dulu pernah mewarnai perjalanan hidupku bersama sahabat-sahabat tidak hanya menjadi kenangan biasa saja namun juga menjadi sebuah cerita yang indah dan tergores dalam catatan hidup dengan pena emas. Dan harapan yang berikutnya lagi adalah ingin sekali aku mengulangi kembali masa lalu yang sudah terlewati. Andaikan saja waktu bisa berputar kembali kebelakang aku pasti tidak menyia-nyiakan kesempatan itu lagi. Tetapi hal itu tidak akan mungkin terjadi karena waktu akan selalu berputar kedepan, namun sebagai orang sejarah aku sadar betul bahwa peristiwa masa lalu itu akan menjadi sebuah pondasi yang kuat demi kebaikan dimasa yang akan datang.

 

Mungkin sampai disini dulu sob kalimat-kalimat tidak penting ini saya uraikan. aku minta maaf kalau mungkin coretan ini  menyinggung perasaan atau membuat kalian marah, tetapi tidak ada maksud sedikitpun dalam hati kecilku yang paling dalam untuk hal itu. Kalau masih ada mimpi yang sama untuk sebuah kebaikan serta kepentingan bersama mari kita wujudkan lagi bersama-sama. Terima kasih pula jika tulisan tidak jelas ini ada yang sudi membacanya. Wassalamu'alaikum,....