Home » Articles |
Total entries in catalog: 10 Shown entries: 1-10 |
Tepat seratus tahun Tirto Adhi Soerjo mendirikan organisasi modern pertama Sarikat Prijaji tahun 1906, dan tepat 100 tahun setelah itu, pada tahun 2006 Tirto Adhi Soerjo mendapatkan gelar Pahlawan Nasional melalui melalui Keppres RI no 85/TK/2006. Mencerminkan apa dalam artian harus menunggu sebegitu lama untuk mendapatkan gelar pahlwan? Tapi sejatinya beliau berjuang tak untuk embel-embel tersebut, yang sekarang sering direbutkan oleh keturuan orang yang merasa sesepuhnya berjasa di negeri ini, tapi Tirto Adhi Soerjo tidak demikian.Tepat seratus tahun Tirto Adhi Soerjo mendirikan organisasi modern pertama Sarikat Prijaji tahun 1906, dan tepat 100 tahun setelah itu, pada tahun 2006 Tirto Adhi Soerjo mendapatkan gelar Pahlawan Nasional melalui melalui Keppres RI no 85/TK/2006. Mencerminkan apa dalam artian harus menunggu sebegitu lama untuk mendapatkan gelar pahlwan? Tapi sejatinya beliau berjuang tak untuk embel-embel tersebut, yang sekarang sering direbutkan oleh keturuan orang yang merasa sesepuhnya berjasa di negeri ini, tapi Tirto Adhi Soerjo tidak demikian. |
Karya Terbaik Tugas Mata Kuliah Kapita Selecta Sejarah Indonesia, UNNES Tahun 2011 |
"Jika kemarin adalah pengalaman, hari ini adalah perbaikan dan esok adalah jalan masa depan yang gemilang” |
Kehadiran Exsara yang mampu menghibur diri saya, juga motto hidup yang senantiasa menjadi obor cahaya terang dalam diri saya bahwa "hidup saya, ibarat panas itu keberhasilan dan hujan itu kegagalan, maka kita butuh keduanya untuk melihat pelangi”. |
Jepang merupakan sebuah Negara imperialis yang memiliki kekuasan di
Negara sendiri dan dinegara – Negara jajahan. Kekuatan dan kekuasaan
jepang dapat menaklukan Negara imperialis lainya. Kekuasaan pertama
Jepang di Indonesia yaitu setelah jepang dapat mengalahkan Negara
penjajah sebelumnya yaitu Belanda. Pada awal kedatangan di Indonesia
Jepang mendapat sambutan baik dari warga pribumi, oleh karena dapat
mengusir belanda dari Indonesia. Adanya kekuasaan yang dimiliki jepang setelah dapat mengalahkan belanda dapat mempengaruhi dan menguasai Indonesia sepenuhnya. Bahkan setelah sampai beberapa bulan berkuasa, jepang dapat membentuk sebuah kekuatan baru yang fungsinya untuk mengantisipasi serangan balik dari sekutu. Tidak hanya itu jepang juga mngawali kekejaman dengan sebuah kerja paksa yang tidak lain pernah dijalankan oleh belanda. Pada kerja paksa inilah pemerintahan jepang di Indonesia yang mulai ditentang oleh pembesar dan warga pribumi. |
A. Masa Pra-sejarah Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi; contohnya, dinosaurus biasanya disebut hewan prasejarah dan manusia gua disebut manusia prasejarah. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. |
Pandangan Pakyat VS Pandangan Pemerintah Berakhirnya tragedy reformasi ini kita dapat memperoleh berbagai sudut pandang persepsi atas peristiwa yang telah berlalu ini. Untuk objektifnya saya ingin membandingkan dua sudut pandang sekaligus. Yang pertama yaitu sudut pandang dari sisi rakyat dan yang kedua adalah sudut pandang dari seorang pemimpin. Untuk melihat sudut pandang dari kelompok rakyat (atau
bukan golongan penguasa) saya mengintegrasikan 2 buku. Pertama saya membuat
ikhtisar dari bukunya Satrio Arismunandar dengan judul Bergerak!: Peran Pers Mahasiswa dalam Penumbangan Rezim Orde Baru.
Keterkaitannya dengan pers tentunya teorinya lebih bersifat upayanya
mentransfer informasi kepada rakyat. Atau bisa juga setidaknya pers telah
membantu membentuk persepsi pembaca atau rakyat untuk menindaklanjuti
pemerintah. |
Sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi secara merata (W.Surya Indra, 1979: 309). Dalam membahas sosialisme tidak dapat terlepas dengan istilah Marxisme-Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti politik, baru berkembang setelah lahirnya karya Karl Marx, Manifesto Politik Komunis (1848). Dalam edisi bahasa Inggris 1888 Marx memakai istilah "sosialisme” dan ”komunisme” secara bergantian dalam pengertian yang sama. Hal ini dilakuakn sebab Marx ingin membedakan teorinya yang disebut "sosialisme ilmiah” dari " sosialisme utopia” untuk menghindari kekaburan istilah dua sosialisme dan juga karena latarbelakang sejarahnya. Marx memakai istilah "komunisme” sebagai ganti "sosialisme” agar nampak lebih bersifat revolusioner (Sutarjo Adisusilo, 1991: 127). |
ABSTRACT |
Melawan Tendensi Minimnya Wawasan dengan Ekspedisi Oleh Nanang Pratmaji |