Batas daerah kekuasaan kerajaan besar Majapahit dan Pajajaran Sebagai sarana perdamaian dua kerajaan besar dengan cinta kasih
Kang Dhol – Semarang News
Bagi penelusur wisata sejarah mungkin ada yang terlupakan dengan keberadaan Situs Watu Tugu/ Candi Tugu yang
ada di kota Semarang. Selain hanya setitik noktah kecil diantara ribuan
situs peninggalan kebesaran kerajaan yang ada di Nusantara, saat ini
Situs Watu Tugu bagi masyarakat Semarang kalah popular dengan beberapa
tempat yang lebih indah seperti Candi Gedongsongo, Lawangsewu, Kota Lama mupun yang lainnya.
Situs Watu Tugu yang oleh warga sekitar disebut Candi Tugu memang
sangat eksotis. Selain tempatnya sejuk dan indah juga pemandangannya
yang sangat menawan. Panorama indah yang dibalut nuansa Magis adalah ciri lokasi Situs Watu Tugu. Situs Watu Tugu adalah salah satu situs yang menjadi Tapal batas kerajaan Majapahit di Jawa Timur dan Pajajaran di Jawa Barat. Dahulu selain situs tersebut masih ada lagi kaitannya yaitu Kuburan Lanji (makam) disebelah timur desa Tugurejo yang merupakan lokasi Situs. Kuburan
Lanji terletak didesa Jrakah Kecamatan Tugu Semarang. Oleh warga
sekitar makam tersebut dipercaya sebagai makam keramat yang merupakan
tempat peristirahatan terakhir para Punggawa kedua Krajaan tersebut.
Pada
sekitar tahun tujuh puluhan Kuburan Lanji dibongkar untuk pembangunan
Pabrik Baja. Sehingga hampir semua tulang belulang dipindahkan. Sebagian
ke makam Krajan Jrakah dan yang lainnya dimakam Pelem Kerep Utara. Nah
saat pemindahan makam tersebut. Ternyata banyak makam yang tidak bisa
dipindah karena masalah non tekhnis. Banyak kuburan yang tidak bisa
dibongkar, sampai ada cerita tentang orang tua berjubah putih yang
menunggui dan tidak ikhlas untuk dipindahkan. Mbah Lebe (Mbah Syamsudin) adalah
perangkat desa Jrakah saat itu yang pernah diserahi tugas oleh almarhum
pak H. Rabon Barokah Kepala Desa yang menjabat saat itu ketika proses
pemindahan bila ada masalah diluar nalar menuturkan, saat penggalian
beliau pernah menemukan beberapa logam kuning layaknya emas dibeberapa
makam, seperti kembang pentul rambut, ikat lengat layaknya wayang orang
dan lain sebagainya.
Dengan semakin besarnya Pabrik Baja dan padatnya rumah penduduk pudar pula cerita dan nuansa magis Kuburan lanji. Menurut
prasasti pemerintah Kolonial Belanda yang ditulis dalam dua bahasa
yaitu bahasa Belanda dan Jawa, Situs Watu Tugu dipugar berdasarkan
masukan Sejarawan J Knebel pada tahun 1938. Prasasti tersebut sengaja ditempel sebagai pondasi untuk meletakkan Prasasti Tapal Batas tersebut. Prasasti yang berbentuk Stupa langsing tersebut mempunyai ketinggian kurang lebih dua kali orang dewasa berdiri.
Pada
sekitar awal tahun delapan puluhan, pemerintah Kota Semarang memugar
keberadaan Situs agar lebih terawat, indah sekaligus dapat dijadikan
tempat wisata sejarah. Selain meletakkan Watu/prasasti wates pada
posisi yang lebih bagus juga dibuatkan dua buah pintu gerbang berbentuk
candi, satu buah candi model candi Hindu dan pemugaran sebuah Gua Semedi yang juga sudah ada sebelumnya. Selain
tempatnya yang sangat strategis, hanya sekitar 300 meter dari jalan
raya Tugurejo yang merupakan jalur utama menuju Semarang dari arah
barat. Situs Watu Tugu terletak didaerah yang sangat indah. Situs
bertengger didataran tinggi batuan cadas. Untuk menuju lokasi dari jalan
raya anda sudah disambut oleh suasana magis angkernya makam Tugu.
Setelah masuk sekitar duaratus meter bersiaplah untuk olah raga berat.
Karena dihadapan telah terbentang anak tangga sepanjang kurang lebih
seratus meter dengan tingkat kemiringan empat puluh lima derajat. Saat
menaiki anak tangga baru terasa betapa panasnya sinar matahari, karena
punggung bukit cadas menuju situs terlihat paling tinggi. Sehingga sinar
akan langsung menerpa badan. Keringat dan nafas berpacu, maka anda
tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak. Jangan
heran, bila saat memasuki pintu gerbang berbentuk candi hawa akan
berubah seratus delapan puluh derajat. Suasana sejuk, hening, sakral dan
magis bercampur menjadi satu.
Tata Letak
Bila anda telah
sampai lokasi situs melalui pintu utara dari arah makam maka perasaan
akan bercampur aduk. Indahnya lokasi situs, anggunya bangunan, suasana
dan hawa magis menyengat menjadi satu. Watu / Batu Tugu bertengger
dipondasi prasasti Kolonial berada disebelah paling barat, atau paling
depan bila lewat pintu barat. Pondasi prasati sebelah selatan
berhurufkan Jawa (Hanacaraka). Sedang bagian timur berbahasa Belanda.
Disebelah Watu/ Batu Tugu bertengger Candi Hindu hasil pugaran
Pemerintah kota Semarang diawal tahun delapan puluhan. Candi menghadap
arah barat menyongsong datangnya sinar matahari tersebut terlihat indah
dengan ornamen pahatan batu berbentuk kepala naga pada tangga naik.
Pada kanan dan kiri pintu masuk candi ada pahatan dewa-dewi. Dinding
utara, barat dan selatan juga dihiasi ornament/ pahatan para dewa.
Tercium bau kemenyan dan bunga pada dalam candi. Menurut warga sekitar,
pada hari-hari tertentu biasanya digunakan untuk ritual kepercayaan oleh
orang luar daerah dengan pakaian jubah putih dan kuning ala Saolin.
Berjalan kearah utara menuruni anak tangga, anda akan disuguhi sebuah Gua Semedi.
Gua yang dahulu tertutup rerumputan tersebut juga dipugar bersamaan
dengan pembangunan candi dan pagar pembatas. Saat ini gua terlihat lebih
bersih dengan ornament pahatan batu berbentuk kepala Butho/ Raksasa. Suasana magis, hening, gelap dan angker masih terpancar dari mulut gua.
Ketenangan Jiwa
Bagi
yang ingin rilek atau santai bisa duduk duduk disekitar lokasi. Udara
sejuk dan dingin akan merasuk tubuh. Sepanjang mata memandang kearah
utara akan terlihat hamparan sawah yang menguning dengan sekat rel
kereta api. Tambak petani terlihat terkotak-kotak dengan pohan bakau
yang menghijau. Laut Jawa terlihat luas membentang dibatasi oleh pantai
Maron Tambakharjo yang begitu indah. Kearah agak timur akan terlihat
Bandara Ahmad Yani, PRPP, Taman Mini Jawa tengah/ taman Maerokoco dan
pantai Marina. Bila anda menghadap kearah Selatan indahnya Bukit
Ngaliyan yang menjulang. Sumber: http://semarangnews.wordpress.com/2008/01/08/situs-watu-tugu-candi-tugu/
|