Oleh: Kentut Iromo Expedisi Sejarah Indonesia (Exsara) yang telah berdiri pada tanggal 24 oktober 2009 berusaha menanamkan kecintaan terhadap sejarah. Semangat kami berdasar kata Bung Karno “Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah”. Hingga tahun 2013 ini, Exsara telah menapakkan kaki di situs-situs sejarah diberbagai tempat di Indonesia khususnya di Jawa tengah. Terlebih situs sejarah yang kurang dikenal masyarakat umum. Seperti, situs Liyangan, dan Candi Pringapus di Temanggung, Benteng Pendem di Nusakambangan, dan masih banyak lagi. Hampir seluruh situs sejarah Jawa Tengah telah kami kunjungi selama 4 tahun ini. Exsara yang pada awal pendiriannya merupakan suatu komunitas yang berperan penting dalam menumbuhkan pionir-pionir sejarawan muda ... Read more » |
...
Read more »
|
...
Read more »
|
...
Read more »
|
Gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di Kota Lama Semarang. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras dan mudah dikenali. Bentuknya lebih menonjol . Lokasi bangunan ini frontal terhadap Jl. Suari yang dahulu bernama Kerk straat (Jalan Gereja). Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Bangunan ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sama tinggi dengan jalan di depannya. Pondasi yang digunakan terbuat dari batu dan sistem strukturnya dari bata. Dinding terbuat dari bata setebal satu batu. Atap bangunan berbentuk kubah ... Read more » |
Masjid Agung Jawa Tengah merupakan salah satu masjid termegah di Indonesia. Masjid dengan arsitektur indah ini mulai dibangun pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Kompleks masjid terdiri dari bangunan utama seluas 7.669 m2 dan halaman seluas 7.500 m2. Masjid Agung Jawa Tengah terletak di jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid yang mampu menampung jamaah tak kurang dari 15.000 ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2006. Upacara peresmian ditandai dengan penandatanganan batu prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton yang terletak di depan masjid. Prasasti terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Mer ... Read more » |